KEBENARAN ABSOLUT, POSITIF DAN RELATIF


Kebenaran absolut atau kebenaran mutlak, sebagai contoh adalah kebenaran matematika. (1+2=3, 2×2=4, 6:3=2, dst).

Kebenenaran relative; kebenaran yang masih mentoleransi kekeliruan. Kebenaran relative terkait degan teori probabilitas. Kebenaran relative, sebagai mana kebenaran statistic. Adanya tingkat keyakinan (level of confidence) dan tingkat signifikansi (level of significant). Artinya tingkat keyakinan menunjukkan kebenaran relative, karena masih mentoleransi adanya kekeliruan yang tercermin dalam tingkat signifikansi atau α= 5% (jika di Ilmu sosial)

Kebenaran positif; kebenaran kekinian, benar sekarang belum tentu benar di masa yang akan datang.

Kebenaran positif dapat dikaitkan dengan dengan salah satu orientasi perusahaan yang berkaitan dengan profit oriented. Sebagaimana aksioma dalam manajemen keuangan, yaitu tujuan perusahaan adalah mencari keutungan dalam memberikan value bagi pemegang sahamnya (share holdernya). Realita pihak yang terkait dengan perusahaan tidak hanya pemegang saham, ada karyawan, pemasok, pelanggan, pemerintah, masyarakat di sekitar perusahaan, lingkungan hidup dan generasi di masa yang akan datan (lihat Stakeholder Theory). Jika perusahaan hanya concern kepada pemegang saham saja, artinya perusahaan tidak memikirkan kesinambungan usahanya di masa mendatang. Atas hal tersebut, shareholder Theory tidak sepenuhnya relevan digunakan, dengan demikian argumen yang berhubungan dengan stakeholder dapat dianggap sebagai kebenaran positif.


Leave a Reply